BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Al-Qur’an
merupakan wahyu dapat berari Allah swt. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw, untuk dijadikan pedoman hidup bagi umat manusia. Di dalam Al-Qur’an erdapat
berbagai ayat mulai dari ayat tentang lam sebelum dunia, alam dunia, dan alam
setelah dunia, ayat-ayat itu sebagai petunjuk bagi manusia untuk , berfikir
untuk meneliti apa tujuan ayat itu diturunkan. Salah satu ayat yang banyak
ilmuan teliti ialah ayat mengenai penciptaan alam semesta dalam Al-Qur’an
disebutkan : “Yang diturunkan dari Allah
yang telah menciptakan bumi dan langit yang tinggi” Ayat ini menjadi acuan
pertanyaan bagaimana diciptakan nya alam semesta menurut Al-Qur’an pertanyaan
itu muncul karena keingin tahuan manusia tentang bagaimana asal mula tempat
tinggalnya diciptakan, karena manusia berada di dalam alam semesta tepatnya
planet bumi.
Untuk menjawab pertanyaan diatas mka kita harus
mengkaji lebih jauh bagaimana penciptaan alam semesta yang sebenarnya dilihat
dari kajian Al-Qur’an dan sains dengan kecanggihan tekhnologi sekarang apakah
sejalan ataukah berlawanan. Dengan pemaparan di atas maka kami tertarik untuk
mengetahui lebih jauh bagaimana alam semesta ini diciptakan dengan membuat
makalah yang berjudul sejarah penciptaan alam semesta menurut Al-Qur’an.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
Al-Qur’an menjelaskan tentang Penciptaan Alam Semesta ?
2. Mengapa
Al-qur’an mengatakan seperti itu ?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui sejarah penciptaan alam semesta menurut Al-Qur’an
2. Untuk
mengetahui suatu alasan dari pemaparan Al-Qur’an mengenai proses penciptaan
alam semesta
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Alam Semesta
Alam semesta
terdiri dari semua materi, termasuk tenaga dan radiasi juga segala
sesuatu yang ada di dalam antariksa. Alam semesta tidak dapat diukur,
batas-batasanya tidak diketahui. Tata surya tempat terdapatnya bumi, hanyalah
sebagian kecil alam semesta. Dalam alam semesta terdapat banyak galaksi seperti
Bima Sakti, galaksi merupakan bagian yang membentuk alam
raya yang sangat luas.
Enam Fase Penciptaan Alam + Fase Berakhirnya
Alam menurut Ilmiah
• Fase Pemisahan – Fase benda permulaan
yang merupakan awal penciptaan makhluk – benda yang berukuran sangat besar
menjadi tingkat terkecil (tidak ada).
• Fase Peledakan – Fase Peledakan Besar –
ledakan benda permulaan dan berubah menjadi awan yang berasap.
• Fase Sintesis berbagai unsur dari awan
berasap – dan pembentkan inti-inti hidrogen dan helium serta lainnya.
• Fase Produksi – Fase terpisahnya
kisaran-kisaran dari awan berasap dan pengintensifannya terhadap dirinya untuk membentuk
masing-masing dari bumi dan benda-benda angkasa lainnya.
• Fase Pembentangan – bumi dan pembentukan
lapisannya dari gas, air, dan batu, serta pembentukan samudra-samdra,
benua-benua, gunung-gunung, pasir-pasir, dan sungai-sungai.
• Fase Penciptaan Kehidupan
Awal –
dalam bentuknya yang sederhana hingga berbagai fasenya dan ssemua bentuk
kehidupan.
• Fase Berakhirnya Alam – di sini alam mulai
melipat dirinya sendiri, dan berakumulasi dalam satu benda sebagaimana bentuk
benda permulaan yang berasal darinya.
B.
Penciptaan
Alam Semesta dalam Alquran
Di dalam
Alquran dikatakan bahwa alam
semesta diciptakan dalam enam masa yaitu meliputi penciptaan langit dalam
dua masa dan bumi dalam dua masa serta semua isi bumi dalam dua masa.
Allah mengabadikan penciptaan alam semesta dalam enam masa
dalam firman-Nya
إِنَّ
رَبَّكُمُ اللّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ الأَمْرَ مَا مِن شَفِيعٍ إِلاَّ مِن
بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya
Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptaan langit dan bumi dalam enam masa,
kemudian Dia bersemayam da atas ‘Arsy (singgasana) untuk mengatur segala
urusan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali setelah ada izin-Nya.
Itulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak
mengambil pelajaran.
Pada permulaan ayat ini, Allah
menegaskan bahwa dialah yang menciptakan langit dan bumi
dalam enam hari (masa). Hari atau masa yang disebut dalam ayat ini ,
dalam tuntunan agama, hanya Allah saja yang mengetahui berapa lamanya. Ada ayat
yang menjelaskan bahwa satu hari itu sama dengan seribu tahun dalam hitungan
manusia seperti firman Allah dalam Alquran:
وَإِنَّ يَوْماً عِندَ رَبِّكَ
كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ
“Dan
sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu
tahun menurut perhitunganmu
Penciptaan
langit dan bumi dalam enam masa ini juga disebutkan dalam beberapa ayat lain,
وَهُوَ الَّذِي خَلَق السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ
أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءلِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ
أَحْسَنُ عَمَل
“Dan Dialah yang menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air, agar Dia
menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya”.
Bila diperhatikan, ungkapan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa pada ayat ini, dikaitkan dengan informasi bahwa ‘Arsy Allah berada di atas air. Artinya, air ternyata sudah ada ketika langit dan bumi diciptakan. Dengan kata lain, air telah ada pada saat awal penciptaan. Air dalam hal ini dapat dimaknai sebagai unsur asal alam semesta yaitu hydrogen. Keterangan ini merupakan isyarat bahwa air adalah unsur pokok dalam penciptaan makhluk hidup.
a. Penciptaan Langit Dalam Dua Masa
Hasil telaah menyebutkan bahwa
langit dan bumi diciptakan secara terpisah, seperti dalm Alquran
أَوَلَمْ
يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقاً
فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا
يُؤْمِنُونَ
“Tidaklah
orang-orang kafir itu melihat bahwa dahulu sesungguhnya langit dan bumi itu
bersatu, lalu kami pisahkan antara keduanya.”
Pemisahan
penciptaan ini menghasilkan formasi galaksi dan kemudian terpecah menjadi bintang-bintang
yang merupakan asal usulnya planet.
Lalu Allah
menciptakan tujuh lapis langit yang terjadi dalam dua masa Allah memberikan
informasinya dalam Alquran
فَقَضَاهُنَّ
سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاء أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا
السَّمَاء الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظاً ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ
الْعَلِيمِ
“Lalu
diciptakannya langit dalam dua masa, dan pada setiap langit Dia
mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), kami
hiasi dengan bintang-bintang, dan (kami ciptakan itu) untuk memelihara.
Demikianlah ketentuan Allah yang Mahaperkasa, Maha
Mengetahi.
Ayat ini
menerangkan bahwa Allah menyempurnakan kejadian langit dengan
menjadikannya tujuh lapis dalam dua masa. Pada awalnya Allah menciptakan
langit pertama, dan kemudian disempurnakan menjadi tujuh langit yang
berlapis-lapis. Dijelaskan pula bahwa setiap lapis langit mempunyai fungsinya
masing-masing .
Langit yang terdekat dengan bumi, dihiasi dengan bintang-bintang yang gemerlapan. Ada bintang yang bercahaya sendiri, dna nada juga yang hanya memantulkan cahaya sinar bintang lainnya.
b. Penciptaan Bumi Dalam Dua Masa
Penciptaan bumi sebagaimana
penciptaan langit terjadi dalam dua masa. Allah mengisyaratkan hal ini dalam
Alquran
قُلْ
أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ
وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَندَاداً ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Katakanlah:
Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua masa dan
kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan seluruh alam.”
Ayat lain menjelaskan tentang
penciptaan bumi dalam dua periode
وَلَئِن
سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ
وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
“dan jika
engkau bertanya kepada mereka: siapa yang menciptakan langit dan bumi dan
menundukkan matahari dan bulan? Pasti mereka akan menjawab, Allah. Maka mengapa
mereka bias dipalingkan (dari kebenaran)”.
Sebagian
ahli tafsir berpendapat, maksud penciptaan bumi pada ayat ini adalah
menciptakan wujudnya dalam dua masa. Disimpulkan demikian, karena pada
waktu diciptakan langit dan bumi, hari atau siang dan malam seperti yang
diketahui sekarang belum ada. Sedang menurut pandangan ilmiah, maksudnya adalah
pembentukan bumi dalam dua masa.
Hari atau
periode pertama dari masa penciptaan bumi, adalah rentang waktu sekitar
miliaran tahun yang lalu, yaitu ketika yang ada hanya awan debu dan gas yang
mengapung di angkasa yang mulai mengecil. Kemudian butiran-butiran debu dalam
awan itu saling melekat dan membentuk planetisimal yang kemudian
saling bertubrukan membentuk planet. Diantara planet-planet itu adalah
bumi.Bumi adalah tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidupbeserta segala
isinya. Bumi termasup planet yang terdapat dalam tata surya di alam
semesta ini.
c. Penciptaan Isi Bumi Dalam Dua Masa
Setelah Allah menciptakan langit
dalam dua masa dan bumi dalam dua masa, selanjutnya diciptakan makhluk-makhluk
lain yang akan mengisi bumi dan langit, proses ini merupakan
penyempurnaan dari ciptaan-Nya. Allah brfirman dalam Alquran
وَجَعَلَ
فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا
فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاء لِّلسَّائِلِين
“Dan dia
ciptakan padanya gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dan kemudian Dia berkahi,
dan dia tentukan makanan-makanan (bagi penghuninya) dalam empat masa, memadai
untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukan.”
Allah
menciptakan bumi dan segala isinya bertujuan untuk memperlihatkan keindahan
sang penciptannya. Dengan adanya gunung-gunung permukaan bumi mendjadi indah.
Allah juga melingkupi bumi segala isinya dengan keberkahan bagi makhluk-Nya
Penciptaan
bumi dan segala isinya ini terjadi pada empat masa atau dapat difahami
penciptaan bumi dua masa dan isinya dua masa. Tafsir ilmiah tentang empat masa
ini bias jadi seperti yang diungkapkan dalam empat periode dalam kurun waktu
geologi berikut: pertama, proterozoikum pada masa ini kehidupan sangat
tidak jelas. Kedua, peleozoikum pada masa ini kehidupan mulia jelas.
Ketiga, mesozoikum masa ini disebut sebagai kehidupan pertengahan.
Keempat, kenozoikum masa ini disebut sebagai
kehidupan baru.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari pemaparan bab sebelumnya bahwa menurut Al qur’an alam semesta itu diciptakan dalam enam hari (masa), tatapi hari di sini bukan hari yang manusia ketahui saat ini, tetapi hari tahapan proses penciptaan dan hanya Allah lah yang tahu, dikatakan dalam sebuah ayat bahwa hari penciptaan itu satu hari setara dengan seribu tahun dalam perhitungan sekarang (manusia). Kronologinya Allah ciptakan bumi dalam dua masa lalu isinya dalam dua masa dan yang selanjutnya diciptaka langit dalam dua masa pula. Lalu Allah mengaturnya dengan Maha Kuasanya.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Thur. 1997. Rahasia Alam
Semesta. Medan: Gama Utama
Alquran digital versi 1.0.
2009. Al-Kalam. Bandung: Diponegoro
Brucaille, Maurice. 1992. Alquran
dan Sains Modern. Jakarta: Media Da’wah
Catatan Ilmu Falak. Kelas X MA
Persis Tarogong. Guru mata pelajaran:
Moh. Iqbal Santoso
Martina, Anna. 2010. Aku Makin
Tahu Tentang Bumi dan Iklimnya. Jakarta: Bina Sumber Daya MIPA
Kementrian Agama RI. 2012. Tafsir
Ilmi Penciptaan Jagat Raya. Jakarta: Kementrian Agama RI
Alam, Ahmad Khalid. 2005. Al-Qur’an
dalam Keseimbangan Alam dan Kehidupan. Jakarta: Gema Insani
[1] Q.S. Thaha (20) : 4
[2] Ilmu Falak kls. X, Moh. Iqbal Santoso, MA
Persis Tarogong
[3] Tholib Haris, Rahasia Alam Semesta , hlm: 7
[4] Q.S. Yunus (10) : 3
[5] Hari yang dimaksud sebagai rentang waktu penciptaan, bukan
hari yang difahami manusia saat ini
[6] Q.S. Al-Hajj (22) : 47
[7] Q.S. Hud (11) : 7
[8] Kementrian Agama RI, Penciptaan Jagat Raya, hlm: 5
[9] Q.S. Al-Anbiya (21) : 30
[10] DR. Maurice Bucaille, Alquran
dan sains modern, hlm: 16
[11] Q.S. Fussilat (41) : 12
[12] Kementrian Agama RI, Penciptaan
Jagat Raya, hlm: 8
[13] Q.S. Fussilat (41) : 9
[14] Q.S Al-Ankabut (29) : 61
[15] Kementrian Agama RI, Penciptaan
Jagat Raya, hlm: 9
[16] Anna Martina, Aku Makin Tahu
tentang Bumi Dan Iklimnya, hlm : 2
[17] Q.S. Fussilat (41) : 10
[18] Kementrian Agama RI, Penciptaan
Jagat Raya, hlm: 11
[19] Q.S. Al-Anbiya (21) : 30
[20] DR. Maurice Bucaille, Alquran
dan sains modern, hlm: 16
[21] Q.S. Fussilat (41) : 12
[22] Kementrian Agama RI, Penciptaan
Jagat Raya, hlm: 8
[23] Kementrian Agama RI, Penciptaan
Jagat Raya, hlm: 13-14
[24] Kementrian Agama RI, Penciptaan
Jagat Raya, hlm: 20-21
0 komentar:
Posting Komentar