BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dengan
bertitik tolak pada teori relativitas umum, ekspansi kosmos mendapat dukungan
fisik dalam pemeriksaan tentang bayangan galaksi, pergeseran sistematik ke arah
bayangan merah dapat diartikan sebagai fakta bahwa antara satu galaksi ke
galaksi yang lain itu saling berjauhan.
Allah memerintahkan umat manusia untuk mencari dan merenungkan teori tentang penciptaan langit, bumi, bintang-bintang, tumbuhan, hewan, manusia, pergantian siang dan malam, dan berbagai ciptaan lainnya. Dengan mencermati hal tersebut, manusia akan semakin menyadari keindahan cita seni ciptaan Allah di dunia sekelilingnya. Sains menawarkan cara untuk menemukan cita seni ciptaan Allah, yaitu dengan mengamati alam semesta beserta seluruh makhluk di dalamnya, dan menyampaikan hasilnya kepada umat manusia.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud ekspansi kosmos?
2. Bagaimana
penjelasan ekspansi kosmos dalam al-quran?
3. Apa latar belakang lahirnya teori ekspansi kosmos?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
memahami maksud dari ekspansi kosmos
2. Untuk
mengetahui bagaimana penjelasan ekspansi kosmos dalam al-quran
3. Untuk mengetahui latar belakang lahirnya teori ekspansi kosmos.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Ekspansi Kosmos
Ekspansi
kosmos adalah suatu fenomena yang sangat besar. Fenomena ini diungkapkan oleh
sains modern. Dengan bertitik tolak pada teori relativitas umum, ekspansi
kosmos mendapat dukungan fisik dalam pemeriksaan tentang bayangan galaksi. Pergeseran
sistematik ke arah bayangan merah dapat diartikan sebagai fakta bahwa antara satu
galaksi ke galaksi yang lain itu saling menjauhkan diri. Maka dengan begitu
ekstensi kosmos itu akan selalu berkembang atau membesar. NASA baru - baru ini
mengumumkan penemuan 715 planet baru, sembilan puluh lima persen bagian dari
dunia ini dikatakan ukurannya empat kali dari ukuran bumi, dan mengorbit
bintang yang mirip dengan matahari.
2.
Ekspansi Kosmos Dalam Al-Qur’an
Tulisan ini akan menyajikan bagaimana
Islam mengajarkan kosmologi pada umat manusia dari literatur paling utama yaitu
al-quran. Dan kemudian kita akan melihat bagaimana sains membahas dalam kasus
yang sama. Sebagai muslim tentu kita percaya al-quran mutlak kebenarannya,
walau mungkin kemampuan kita belum cukup memahami maknanya. Dalam perspektif
al-quran tentang penciptaan alam fisik dapat diringkas sebagai berikut, alam
semesta diciptakan tuhan untuk suatu tujuan. Setelah menciptakan alam semesta
dan semua yang terkandung di dalamnya, Tuhan tidak akan meninggalkannya, karena
dilihat pada kenyataannya seluruh ciptaan selalu membutuhkan Tuhan, tanpa
cinta-Nya kosmos tidak bisa eksis. Pada saat sebelum mewujudnya suatu momen,
kepastian pengetahuan tetap berada pada Tuhan. Segala sesuatu yang ada di dunia
akan binasa. Hal ini akan diikuti dengan kebangkitan dan kehidupan jenis baru.
Pengamatan kita tentang alam semesta ini
dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, dapat
dilakukan yakni dengan cara menyaksikan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya
melalui ayat –ayat karunia-Nya yang terhampar luas di alam semesta.
Konsep dari perkembangan alam semesta di
temukan dalam ayat al-qur’an yang melukiskan perkataan Tuhan, dihadapkan dengan
sains modern:
Artinya: “Dan langit itu Kami
bangun dengan kekuasaan Kami, dan Kami meluaskannya.” [Adz Dzaariyaat: 47]
Kata
“Langit” seperti yang dinyatakan dalam ayat diatas di gunakan di berbagai
tempat di dalam al-quran dengan arti ruang angkasa dan alam semesta. Disini,
kata itu digunakan lagi dengan arti tersebut. Dengan kata lain, dalam al-quran
di ungkapkan bahwa alam semesta mengalami “perluasan”. Dan pernyataan ini tepat
dengan kesimpulan yang dicapai sains saat ini.
Sampai
awal abad ke-20, satu – satunya pandangan yang berlaku di dunia sains adalah
bahwa “alam semesta mempunyai sifat konstan dan ada sejak waktu tak berhingga”.
Tetapi penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi
modern mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya mempunyai permulaan, dan
ia secara terus - menerus meluas.
3.
Latar
Belakang Lahirnya Ekspansi Kosmos.
Pada tahun 1922 salah satu fisikawan
Rusia yaitu Alexander Friedmann meramalkan alam semesta memuai atau mengalami
ekspansi (perluasan). Menurut Fiedmann galaksi - galaksi juga bergerak
kesamping tetapi dengan kecepatan yang rendah. Ketika alam semesta mengecil
atau mengerut tidak semua partikel bertabrakan, ada yang bersimpangan jalan dan
saling menjauhi, inilah yang dimaksud dengan jagat raya memuai atau ekspansi
alam semesta. Menurut perhitungan,pemuaian alam semesta terjadi antara 5% – 10%
dalam satu miliar tahun sekali.
ada
3 bentuk pemuaian atau ekspansi alam semesta yang di kemukakan oleh friedmann
yaitu :
1. Alam
semesta tidak terhingga dalam ruang yang tidak terbatas. Gravitasi begitu kuat
sehingga ruang menggembung mirip permukaan bola dengan 3 dimensi, dan dimensi
ke 4 adalah waktu yang rentangannya seperti garis bujur 2 yaitu batas awal dan
batas akhir.
2. Ruang
melengkung mirip pelana kuda dan tak terhingga.
3. Ruang
itu datar dan tidak terhingga dengan laju pemuaian yang kritis.
Dari model Freidmann diperkirakan
suatu masa antara 10 sampai dengan 20 milyar tahun yang lalu, jarak antara satu
galaksi dengan galaksi yang lain adalah 0 (zero). Teori relativitas umum telah
mengatakan tentang adanya suatu titik singgularitas. Alam semesta rapat tidak
terhingga dan demikian juga lengkungan ruang waktunya. Ketika itu terjadilah Big Bang atau peristiwa dentuman besar.
Fisikawan Rusia yaitu George Gamow
(1904-1968) mengatakan, pada usia awalnya jagat raya sangat rapat dan panas
sehingga membara putih. Cahaya putih ini sangat jauh geseran merahnya dan terlihat
sebagai gelombang mikro. Hal ini menunjukkan bahwa galaksi-galaksi diluar bima
sakti sangat jauh sehingga memiliki sumber lemah. Sedangkan galaksi kita
letaknya dekat sehingga mempunyai sumber kuat. Tetapi volume ruang sumber dekat
tidak sebanyak yang dimiliki sumber jauh, artinya dimasa lalu sumber ini lebih
banyak dari pada di masa kini. Dengan ekspansi dinamis alam semesta maka
radiasi sinar kosmis mestinya tersebar keseluruh penjuru. Pada tahun 1960 an
bentuk radiasi yang dibayangkan Gamow dan Adler menjadi pokok penelitian
sekelompok Ilmuwan dengan peralatan akurat di Universitas Princeton, namun apa
yang mereka cari telah ditemukan orang lain yaitu Arno penzias dan robert
Wilson. Radiasi di tempat jauh yang meninggalkan sumbernya dalam masa lalu,
baru dalam masa kini radiasi itu ke didektor.
Semua
sudah diperhitungkan oleh Allah SWT, sebagai Sang Pencipta dengan teliti dan
akurat sebagaimana firmannya :
“Sesungguhnya
Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang
teliti.”
Disamping itu Allah benar-benar sudah
memperhitungkan dengan hitungan yang sangat teliti yang juga terdapat dalam
surat Jinn ayat 28
Pembuktian bahwa jagat raya mengalami
ekspansi bisa dilakukan dengan menggunakan efek doppler. Frekuensi yang berbeda
pada cahaya akan menghasilkan warna yang berbeda pula, frekuensi rendah muncul
pada ujung merah, frekuensi tinggi pada ujung biru spektra. Jadi bintang yang
menjuhi kita, spektrumnya bergeser ke ujung spektra merah sedangkan bintang
yang mendekati kita menunjukkan pergeseran biru. Derajat pergeseran ke sisi merah
dan kesisi biru menunjukkan laju pergerakannya. Para astronom menemukan
karakter bintang-bintang galaksi bima sakti bergeser ke ujung merah, hal ini
menunjukkan galaksi menjauh dan berekspansi.
Gambar 1.3 Ekspansi Kosmos
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekspansi kosmos merupakan suatu fenomena yang sangat besar. Ekspansi
kosmos mendapat dukungan fisik dalam pemeriksaan tentang bayangan galaksi.
Pergeseran sistematik ke arah bayangan merah dapat diartikan sebagai fakta
bahwa antara satu galaksi ke galaksi yang lain itu saling menjauhkan diri. Maka
dengan begitu ekstensi kosmos itu akan selalu berkembang atau membesar.
Dalam perspektif Al-Qu’an alam semesta diciptakan tuhan untuk suatu
tujuan. Setelah menciptakan alam semesta dan semua yang terkandung di dalamnya,
Tuhan tidak akan meninggalkannya, karena dilihat pada kenyataannya seluruh ciptaan
selalu membutuhkan Tuhan, tanpa cinta-Nya kosmos tidak bisa eksis. Pengamatan
kita tentang alam semesta ini dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan
kita kepada Allah, dapat dilakukan yakni dengan cara menyaksikan tanda-tanda
kekuasaan dan kebesaran-Nya melalui ayat –ayat karunia-Nya yang terhampar luas
di alam semesta.
Pembuktian bahwa jagat raya mengalami ekspansi bisa dilakukan dengan menggunakan efek doppler. Frekuensi yang berbeda pada cahaya akan menghasilkan warna yang berbeda pula.
DAFTAR PUSTAKA
Yahya,
Harun. 2004. Al-Quran dan Sains.
Bandung: Dzikra
Ekspansi Alam Semesta.
(online), (http://blog-aos.blogspot.co.id/2012/10/ekspansi-alam-semesta.html), diakses 17 September 2015
Atiya, Moutasem. The Cosmos and Modern Science. (online),
(http://id.muslimvillage.com/2014/03/17/50731/ibn-abbas-the-cosmos-and-modern-science/), diakses 18 September 2015
Astronomi Benda Samawi.
(online), (https://izzatalislam.wordpress.com/2010/12/07/astronomi-benda-samawi/), diakses 18 September
2015
Hadi, Miftachul. (online), (http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1112242228), diakses 18 September 2015